Kamis, 14 Desember 2017

MANFAAT VITAMIN C UNTUK KESEHATAN KULIT

MANFAAT VITAMIN C UNTUK KESEHATAN KULIT
 
Apa itu vitamin C
Vitamin C adalah suatu antioksidant yang banyak terdapat dialam. Banyak hewan dan tumbuhan yang bias menciptakan vitamin C sendiri yang berasal dari glukosa. Namun, manusia tidak memiliki enzyme L-glucono-gamma lactone oxidase yang dibutuhkan tubuh untuk mensintesis vitamin C tersebut. Inilah yang menyebabkan manusia perlu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin C seperti jeruk, sayuran hijau, stroberi, papaya dan brokoli ( Telang ,2013 )
Vitamin C dapat membantu mengatasi kulit kering dengan mengembalikan kelembaban kulit yang hilang. Vitamin C atau asam askorbat merupakan nutrisi yang larut dalam air. Vitamin ditemukan dengan kadar yang tinggi pada epidermis (lapisan kulit terluar) dan dermis (lapisan dalam kulit). Vitamin C memiliki  manfaat sebagai antioksidant ( melindungi sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas ) dan memiliki peran dalam pembentukan kolagen untuk  membantu menjaga kesehatan kulit.
Mengkonsumsi vitamin C secara oral dapat membantu meningkatkan efektivitas tabir surya yang dioleskan ke kulit sebagai perlindungan terhadap sinar UV. Vitamin C juga dapat membantu mencegah terjadinya tanda-tanda penuaan karena memiliki peran dalam pembentukan kolagen pada kulit. Mengkonsumsi vitamin C dengan adekuat dapat membantu memperbaiki dan mencegah kulit kering. 

Manfaat vitamin C untuk kesehatan kulit.

Vitamin C sangat bermanfaat untuk kulit yang sehat, bercahaya, dan tampak muda, vitamin  C telah banyak digunakan sebagai suplemen atau tindakan pengobatan  untuk membantu meringankan masalah kulit. Manfaat vitamin C antara lain :
Menyembuhkan kulit yang rusak
Berbagai faktor dapat memicu terjadinya kerusakan kulit, termasuk cuaca kering, cuaca dingin, atau paparan sinar matahari. Kulit kering dapat menyebabkan gatal yang dapat mengakibatkan luka atau jaringan parut pada kulit. Konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C untuk mengatasi kulit kering dengan mengembalikan kelembaban kulit yang hilang. Vitamin C juga dapat membantu menghasilkan kolagen dan mencegah kulit menjadi kendur ketika mulai kehilangan elastisitasnya.
Menurunkan pigmentasi kulit
Pigmen adalah pewarna alami kulit. Paparan sinar matahari dapat menyebabkan produksi melanin menjadi berlebihan. Kondisi ini menyebabkan penyerapan sinar uv dan dapat mengakibatkan pigmentasi yang tidak rata sehingga tampak seperti bintik-bintik pada kulit.
Memudarkan bekas jerawat
Bekas luka merupakan masalah umum yang terjadi pada jerawat. Umumnya bekas jerawat disembunyikan dengan make up. Penggunaan vitamin C dapat membantu memudarkan bekas jerawat
Membantu penyembuhan luka
Vitamin C  memiliki peran dalam penyembuhan luka. Terjadinya radang atau luka dapat meningkatkan terjadinya radikal bebas di tempat yang cedera. Vitamin C dapat membatasi kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin C juga dapat membantu meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.
Rekomendasi komsumsi vitamin C adalah 1000mg perhari. Vitamin C dapat dikonsumsi melalui :
-Mengkonsumsi makanan yang mengandung sitrus seperti jeruk.
-Mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber nabati seperti brokoli dan bayam.
-Menhgkonsumsi suplemen yang telah mendapatkan rekomendasi dari dokter.

Bagaimana mekanisme kerja vitamin C untuk kulit?

Secara tradisional , mengkonsumsi vitamin C digunakan untuk mencegah (Scurvy), yaitu penyakit yang menyebabkan perdarahan pada gusi. Namun kini telah diketahui bahwa vitamin C juga bias digunakan secara topical dikulit untuk mengobati dan mencegah perubahan yang disebabkan oleh photoaging (penuaan akibat sinar UV) dan mencegah hiperpigmentasi atau penggelapan warna kulit karena berbagai sebab (Farris, 2005; Sauermann, Jaspers, Koop, & Wenck, 2004; Telang, 2013).
1.      Vitamin C sebagai antioksidan
Vitamin C bersifat sebagai antioksidan di kulit manusia, ia akan bergabung dengan suatu kompleks enzim-enzim dan antioksidan lain di kulit untuk melindungi kulit dari reactive oxygen species (ROS). Ketika kulit terpapar sinar UV dari matahari, akan terbentuk ROS yang terdiri dari ion superoksida, peroksida, dan oksigen single. Senyawa-senyawa ini merupakan radikal bebas yang bisa merusak sel-sel tubuh. Vitamin C akan melindungi kulit dari stress oksidatif yang dihasilkan oleh ROS tersebut dengan cara mengirimkan elektron pada mereka sehingga radikal bebas tersebut kembali netral (Telang, 2013).

2.      Vitamin C dan fotoproteksi
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sinar UV akan menyebabkan timbulnya ROS yang bisa menyebabkan kerusakan pada DNA sel, membran sel, dan protein sel termasuk kolagen. Hal inilah yang menyebabkan sinar UV dikenal sebagai penyebab photoaging. Perlu diketahui bahwa vitamin C efektif untuk menangkal kedua jenis UV, yaitu UVB yang menyerang lapisan epidermis (kulit terluar) dan UVA yang menyerang lapisan dermis atau kulit yang lebih dalam. UVA bisa bermutasi dan merusak kolagen, elastin, proteoglikan, dan struktur lapisan dermal lainnya sehingga bisa menyebabkan photoaging dan pembentukan melanoma (bintik-bintik hitam pada wajah). Sedangkan UVB bisa menyebabkan sunburn (luka bakar akibat matahari), ROS, mutasi epidermal, dan kanker kulit (Farris, 2005; Telang, 2013).
Sunscreen bisa melindungi kemerahan dan kanker kulit akibat sinar UV bila dipergunakan dengan benar, namun ia hanya bisa mencegah 55% saja dari pembentukan radikal bebas akibat paparan UV. Karena itu, diperlukan antioksidan topikal, seperti vitamin C yang berfungsi untuk menghilangkan efek radikal bebas akibat UV untuk digunakan bersama dengan sunscreen yang membantu menyerap sinar UV itu sendiri (Telang, 2013).

3.      Vitamin C dan pembentukan kolagen
Vitamin C diperlukan untuk membantu pembentukan dan memperbaiki kualitas kolagen. Vitamin C yang digunakan secata topikal telah diketahui bisa meningkatkan produksi kolagen baik pada kulit yang masih muda maupun pada orang tua (Telang, 2013). Karena itulah vitamin C bisa mencegah keriput sebagai tanda penuaan, yang disebabkan oleh kurangnya serabut kolagen di kulit. Selain itu, pemberian vitamin C topikal juga diketahui bisa membantu pembentukan serabut elastin, memperbaiki struktur anatomis kulit dan meningkatkan jumlah nutrisi di kapiler sehingga bisa memiliki efek anti-aging yang sangat baik (Sauermann et al., 2004).

4.      Vitamin C sebagai anti inflamasi
Ternyata vitamin C juga memiliki efek antiinflamasi atau antiradang. Karenanya vitamin C juga bisa dipergunakan untuk membantu terapi berbagai kondisi seperti acne vulgaris atau jerawat. Vitamin C bisa mempercepat penyembuhan luka dan mencegah hiperpigmentasi pasca inflamasi, yaitu penggelapan kulit yang muncul setelah terjadinya proses radang (Telang, 2013). Selain itu, pemberian vitamin C secara topikal juga bisa mencerahkan hiperpigmentasi yang sudah terlanjur muncul (Farris, 2005).
 

Bagaimana cara penggunaan vitamin C

Penggunaan vitamin C untuk mencerahkan atau anti-fotoaging pada kulit hanya bisa didapatkan dari penggunaan secara topikal (pengaplikasian di kulit) saja. Jika diminum melalui mulut, ketersediaannya untuk jaringan kulit tidak mencukupi untuk bisa memberikan efek yang baik (Telang, 2013). Namun penelitian oleh Cosgrove et al menemukan bahwa asupan nutrisi yang kaya vitami C bisa mengurangi kemungkinan munculnya keriput dan kekeringan pada kulit. Demikian pula bila diberikan bersamaan dengan vitami E (Cosgrove, Franco, Granger, Murray, & Mayes, 2007).

Efikasi serum vitamin C paling tinggi ada pada konsentrasi 20%. Penggunaan vitamin C yang teraur dengan jumlah yang memadai sangat penting untuk bisa mendapatkan fotoproteksi yang baik. Hal ini bisa didapatkan dengan penggunaan setiap 8 jam. Paparan terhadap sinar UV bisa mengurangi ketersediaan vitamin C di kulit. Karenanya ia seharusnya dipergunakan setelah terpapar oleh UV, bukan sebelumnya. Vitamin C juga mungkin perlu digunakan bersama-sama dengan sunscreen yang bisa menyerap sinar UV (Telang, 2013).

Selain itu, vitamin C sangat baik bila dipergunakan bersama dengan vitamin E, yang bisa meningkatkan potensi vitamin C sampai 4 kali lipatnya. Sedangkan kombinasi dari 0,5% asam ferulik (suatu antioksidan yang berasal dari tanaman), 15% vitamin C, dan 1% vitamin E bisa meningkatkan potensi vitamin C sampai 8 kalinya. Kombinasi vitamin C, zinc, dan tirosin bisa meningkatkan ketersediaan vitamin C di kulit sampai 20 kali lipat bila dibandingkan dengan penggunaan vitamin C saja (Telang, 2013).

Vitamin C, atau asam askorbat, sangat tidak stabil terutama bila terkena cahaya (Telang, 2013). Karena itulah serum-serum vitamin C biasanya dijual dalam kemasan yang berwarna gelap, tidak bening. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga supaya molekul askorbat tersebut tidak rusak
Perlu diketahui juga bahwa tidak semua krim dan serum vitamin C yang ada di pasaran memiliki derivat vitamin C yang efektif, bahkan beberaoa diantaranya tidak bisa diubah menjadi benuk aktif sehingga tidak memiliki manfaat untuk kulit. Bentuk yang paling stabil adalah Magnesium ascorbyl phosphate (MAP), karena molekul ini mudah diserap kulit serta memiki efek hidrasi sehingga bisa menjaga kelembaban kulit. Derivat lain yang juga stabil adalah Ascorbyl 6 palmiatate, disodium isostearyl 2-0 L-ascorbyl phosphate, ascorbic acid sulfate, dan tetraisopalmitoyl ascorbic acid (Telang, 2013).

Pemberian vitamin C untuk kulit setelah prosedur mikrodermabrasi dan CO2 atau Er-Yag diketahui bisa meningkatkan penetrasi vitamin C ke kulit sampai 20 kalinya. Vitamin C juga diketahui bisa diberikan setelah prosedur laser untuk mengurangi kemerahan di kulit. Selain itu, yang kini sedang diteliti lebih lanjut, vitamin C yang dikombinasikan dengan 20% asam glikolat selama 3 bulan diketahui bisa memperbaiki striae atau stretch mark.

Apa efek samping dari vitamin C?

Vitamin C aman untuk digunakan secara topikal sampai jangka waktu yang lama. Namun ada beberapa efek samping ringan seperti warna kekuningan di kulit, pengurangan pigmen pada rambut hingga menjadi putih, dan menyisakan noda pada pakaian. Setelah diaplikasikan pada wajah, vitamin C tidak bisa dihapus atau dicuci bersih seluruhnya dari kulit. Sebagian kecil bisa mengalami eritema (kemerahan), rasa tersengat, atau kulit menjadi kering setelah penggunaan vitamin C topikal, namun hal ini bisa dengan mudah diatasi dengan menggunakan pelembab. Terdapat beberapa kasus urtikaria (dalam bahasa jawa dikenal sebagai biduren) setelah penggunaan vitamin C topikal (Telang, 2013).
Dosis toksik vitamin C baru tercapai bila diberikan 100-200 kali lipat dari dosis yang disarankan. Karenanya vitamin C ini memiliki profil keamanan yang sangat tinggi (Telang, 2013).


Daftar Pustaka
Cosgrove, M., Franco, O., Granger, S., Murray, P., & Mayes, A. (2007). Dietary nutrient intakes and skin-aging appearance among middle-aged American women. Am J Clin Nutr, 86, 1225–31.
Farris, P. (2005). Topical Vitamin C: A Useful Agent for Treating Photoging and Other Dermatologic Conditions. Dermatologic Surgery, 31(s1), 814–818.
Sauermann, K., Jaspers, S., Koop, U., & Wenck, H. (2004). Topically applied vitain C increases the density of dermal papillae in aged human skin. BMC Dermatology, 4, 13.
Telang, P. S. (2013). Vitamin C in dermatology. Indian Dermatol Online J, 4(2), 143–146.
 



Sabtu, 02 Desember 2017

FARMASI AKFAR THERESIANA SEMARANG




FARMASI identik dengan Obat dan obat membutuhkan peranan tenaga farmasi.



AKFAR Theresiana merupakan salah satu perguruan tinggi di Semarang dengan program studi dibidang Farmasi. Akfar Theresiana  terletak di pusat kota tepatnya di Jl Gajah Mada no 91 Semarang. Karena letaknya yang ada dipusat kota memberikan nilai lebih, yaitu lokasi mudah dijangkau oleh para mahasiswa dari segala penjuru.



Akfar Theresiana Semarang membuka beberapa kelas yaitu kelas reguler pagi , kelas reguler sore dan juga kelas karyawan yaitu kelas Progsus( program khusus).

Akfar Theresiana didukung oleh dosen - dosen yang sangat berkwalitas dan sangat berkompeten dibidangnya. Akfar Theresiana mengajarkan disiplin tinggi dalam proses belajar mengajar sehingga lulusan dari Akfar Theresiana mempunyai disiplin tinggi. Akfar Theresiana juga menyediakan sarana dan prasarana yang memadahi untuk proses perkuliahan. Misalnya ruang kuliah yang nyaman, ber AC, Laboratorium praktikum yang aman dan nyaman dengan peralatan yang lengkap. Halaman kampus yang luas, Serta lokasi kampus yang dilengkapi dengan WIFI.

Untuk kelas progsus sendiri mempunyai  kelebihan yaitu kegiatan perkuliahan dilakukan seminggu hanya 3 kali, dengan jam perkuliahan yang cukup singkat. Jadwal praktikum juga dipadatkan, namun jangan salah kegiatan perkuliahan yang hanya dilakukan hanya 3 kali dalam seminggu bukan berarti materi kuliah yang diberikan dikurangi, melainkan materi kuliah diseleksi dan dipadatkan.Hal ini sangatlah menguntungkan bagi kami mahasiswa yang sekaligus sebagai karyawan.

Banyak ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan, selain mata kuliah teori juga ada mata kuliah praktikum seperti Praktikum Microbiologi, Praktikum  Farmakologi, Praktikum Biokimia, Praktikum Kimia Medisinal, Praktikum Tehnologi Sediaan Farmasi dll.


Akfar Theresiana Semarang bukan hanya tempat untuk menuntut ilmu , tetapi juga tempat untuk memperoleh inspirasi, kita juga dapat berbagi .

Semoga Akfar Theresiana semakin menghasilakan lulusan-lulusan Tenaga Tehnis Kefarmasian yang berkompeten  dan handal serta mempunyai  disiplin tinggi.

Itulah sedikit tulisan dari saya, semoga bisa memberi inspirasi bagi blogger.


Ayoooo bergabung bersama Akfar Theresiana  Semarang.

Majuuu terus dan Sukses Akfar Theresiana Semarang.